Lomba Pacuan Kuda Yang Ada Di Indonesia – Pacuan kuda merupakan salah satu olahraga berkuda yang telah ada sejak berabad – abad lalu. Seluruh kuda yang akan dilombakan akan dilatih untuk berpacu hingga finish melawan peserta lainnya. Di beberapa daerah pacuan kuda masih terus rutin diadakan sebagai budaya. Namun pada beberapa kesempatan, pacuan kuda tidak dapat dipisahkan dari kegiatan judi.
Jumping-royan – Di negara Indonesia, pacuan kuda dijadikan sebagai salah satu bagian dalam cabang olahraga yang seringkali dilombakan pada Pekan Olahraga Nasional atau PON. Di daerah Nusa Tenggara Bara tepatnya di Bima, tidak sedikit anak – anak yang menjadi joki kuda.
Daftar Pacuan Kuda Indonesia
Pada wilayah tertentu di Indonesia, kegiatan lomba pacuan kuda menjadi momen yang tidak terlupakan, pasalnya lomba yang satu ini menjadi budaya yang sangat unik. Inilah beberapa lomba pacuan kuda di Indonesia :
1. Lomba pacuan kuda Bangkalan, Madura
Kegiatan lomba pacuan kuda di Bangkalan, Madura tentu bukanlah menjadi hal yang asing bagi beberapa orang. Atraksi pacuan kuda ini tidak ada di daerah Sampang dan Sumenep, melainkan hanya di daerah Bangkalan saja. Perlombaan pacuan kuda di Bangkalan selalu terjadi dengan sangat meriah dan banyak masyarakat yang antusias untuk menyaksikannya.
Pacuan kuda tradisional yang ada di Bangkalan pertama kali diadakan pada tahun 1985 sebagai kegiatan hiburan bagi masyarakat sekitar. Seiring berjalannya waktu, kegiatan pacuan kuda mendapat respon yang positif dari masyarakat sehingga diadakan secara rutin dan menjadi salah satu budaya lokal.
Lomba pacuan kuda yang diadakan di Bangkalan sangat unik pasalnya track yang digunakan lurus seperti track pada karapan sapi. Setiap penunggang kuda pada pacuan tidak memakai pelana yang melambangkan sifat dan karakter pemberani dari orang madura.
2. Lomba pacuan kuda di Tanah Gayo, Aceh
Hampir seluruh warga Tanah Gayo, Aceh menggemari pacuan kuda tradisional. Kegiatan pacuan kuda telah berlangsung lama sejak zaman kolonial Belanda dan menjadi ajang silahturahmi untuk masyarakat tiga kota di daerah dataran tinggi Gayo yakni Bener Meriah, Gayo Luwes dan Aceh Tengah.
Pacuan kuda di daerah Gayo sangat unik karena penunggang kuda masih sangat remaja yakni dibawah 13 tahun. Remaja – remaja ini mampu mengendalikan kuda tanpa menggunakan pelana dan hanya berbekal rotan. Kegiatan lomba pacuan kuda biasa dilakukan untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Selain menjadi perlombaan, pacuan kuda juga menjadi destinasi wisata di Aceh.
3. Pacuan kuda Sumbawa yang sportif
Sampai saat ini kegiatan pacuan kuda di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat masih sering dilakukan. Masyarakat lokal biasa menyebutnya dengan maen jaran, yang juga mengajarkan tentang sportifitas dan keberanian dari pemainnya. Pacuan kuda dijadikan sebagai salah satu sarana untuk mendidik anak – anak Sumbawa untuk menjadi sportif dan memiliki keberanian tinggi saat berkompetisi. Maka tak heran jika joki dari pacuan kuda di Sumbawa adalah anak – anak usia 10 – 13 tahun.
Baca juga : Mengenal Lebih Dekat Dengan Sejarah Perlombaan Pacu Kuda dan 2 Tekniknya
Setiap pemain harus mengenakan atribut lengkap guna menjaga keselamatan pribadi. Kuda yang dijadikan sebagai pacuan pun juga diberi lapek atau pelana dari alang – alang untuk mengantisipasi terjadinya hal buruk pada kuda. Permainan pacuan kuda yang masih ada saat ini terus dilestarikan oleh masyarakat di masing – masing daerah. Bagi anda yang ingin berkunjung ke salah satu daerah dengan lomba pacuan kuda dapat dengan mudah menyaksikannya.