5 Lomba Pacuan Kuda Tradisional Unik Di Indonesia

Spread the love

5 Lomba Pacuan Kuda Tradisional Unik Di Indonesia – Lomba pacuan kuda tradisional belakangan ini banyak menghiasi timelime media sosial. Di Indonesia, Anda bisa menemukan atraksi pacuan kuda tradisional ini. Anda hanya bisa menemui atraksi pacuan kuda ini pada beberapa daera tertentu di Indonesia. Lomba pacuan kuda ini juga dijadikan sebagai festival budaya daerah dan banyak juga yang menjadikannya sebagai destinasiwisata yang menarik. Berikut ini, 5 contoh atraksi pacuan kuda tradisional yang terkenal di Indonesia, yaitu :

5 Lomba Pacuan Kuda Tradisional Unik Di Indonesia

1. Lomba pacuan kuda tradisional di Tanah Gayo Aceh yang diadakan dalam festival halal Aceh

Lomba pacuan kuda adalah sebuah atraksi budaya yang sering dinikmati oleh masyarakat Gayo. Pacuan kuda tradisional ini sudah ada sejak zaman Belanda. Event ini dijadikan sebagaiajang silaturahmi masyarakat dari tiag kabupaten di dataran tinggi Gayo . Tiga kabupaten yang dimaksud adalah Gayo Luwes, Aceh Tengah, dan Bener Meriah.

Ajang lomba pacuan kuda tradisional ini hampir sama dengan lomba pacuan kuda umumnya.Akan tetapi ada yang unik dimana penunggangnya harus anak yang masih renaja di bawah 13 tahun. Mereka akan melakukan aksinya di atas kuda dengan berbekal rontan yang ada di tangannya tanpa harus menggunakan pelana. Pacuan ini biasanya digelar untuk memeriahkan acara 17 Agustus dan hari jadi Takengon dimana menjadi tempat.

2. Lomba pacuan kuda tradisional Bangkalan, Madura

Madura ternyata tidak hanya terkenal dengan Karapan Sapi. Akan tetapi, Madura juga terkenal dengan perlombaan pacuan kuda Bangkalan. Ini merupakan atraksi pacuan kuda satu-satunya di Madura. Setiap tahunya, acara ini sangat meriah dan banyak masyrakat madura yang antusias dengan acara ini. Lomba pacuan kuda tradisional ini sudah digelar sejak tahun 1985.

Salah satu keunikan dari lomba pacuan kuda tradisional Bangkalan ini adalah treknya yang lurus hampir sama dengan trek Karapan Sapi. Penunggannya tidak menggunakan pelana. Ini menjadi sebuah simbol dari karakter dan juga sifat orang-orang Madura yang sangat pemberani.

3. Lomba Pacuan kuda tradisional Kuningan

Kota Kuningan Jawa Barat mempunyai julukan kota kuda. Hal ini karena delman menjadi salah satu alat transportasi yang menjadi khas di kota ini. Akan tetapo sejak beberapa tahun terakhir, kuda-kuda penarik delman diikutsertakan dalam perlombaan pacuan kuda tradisional secara rutun yang digelar pada setiap tahun.

Para pengemudinya adalah para kusir delman yang sering mangkal di beberapa titik di Kuningan. Pengemudi dan kuda tidak terlatih secara profesional. Akan tetapi inilah yang menjadi salah satu keunikan dari acara ini.

Baca juga : 4 Jenis Kuda Tercepat Dalam Perlombaan Pacuan Kuda

4. Pacuan kuda tradisional Bima

Jumping-royan – Pacuan kuda tradisional di Bima ini digelar setiap tahun. Masyarakat Bima tidak pernah ketinggalan untuk mengikuti event ini karena kuda ini mempunyai makna filosofi bagi masyarakat Bima. Filosofi tersebut salah satunya adalah Jaro Mataho yang mempunyai arti kuda terbaik. Pada zaman dahulu, masyarakat Bima menggunakan kuda sebagai alat transportasi satu-satunya, sehingga mereka harus memilih kuda yang terbaik. Kuda juga menunjukan strata sosial seseorang dimana pada waktu itu hanya raja dan pejabatlah yang bisa menunggang kuda.

5. Pacuan kuda Sumbawa

Sumbawa Nusa Tenggara Barat mempunyai kebudayaan yang turun temurun hingga saat ini yaitu main jaran. Permainan ini mengajarkan sebuah keberanian dan juga sportifitas bagisiapa saja yang berpartisipasi dalam event ini. Permainan ini biasanya diikuti oleh para kaum
pria dengan berbagai usia.

Tagged , , ,